“Perusak Hutan”: Kolaborasi Musik Greater Sundaland dan Tarawangsa sebagai Perlawanan Kultural atas Kerusakan Alam Nusantara

Greater Sundaland dan Tarawangsa
Greater Sundaland dan Tarawangsa

Isu kerusakan hutan dan eksploitasi alam di Indonesia kembali menjadi sorotan melalui karya musik. Dalam single terbarunya yang berjudul “Perusak Hutan”, [nama band/proyek] menggandeng Wnys. Tarawangsa Team untuk menghadirkan sebuah karya yang tidak hanya berbicara secara musikal, tetapi juga menyuarakan kegelisahan sosial dan lingkungan yang semakin mendesak.

 

Lagu ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi hutan-hutan di Nusantara yang terus tergerus oleh kepentingan ekonomi, industrialisasi, serta eksploitasi sumber daya alam tanpa kendali. Deforestasi, alih fungsi lahan, dan kerusakan ekosistem tidak hanya mengancam keberlangsungan alam, tetapi juga kehidupan masyarakat adat dan budaya yang tumbuh bersama hutan itu sendiri.

 

Melalui “Perusak Hutan”, [nama band/proyek] berupaya menyampaikan kritik dan perlawanan terhadap praktik-praktik perusakan lingkungan tersebut. Lirik lagu ini menggambarkan keresahan, kemarahan, sekaligus duka atas alam yang dieksploitasi secara masif, seolah hanya dipandang sebagai komoditas tanpa mempertimbangkan keseimbangan ekologi dan masa depan generasi mendatang.

 

Secara musikal, single ini memadukan karakter musik Greater Sundaland—yang dikenal dengan nuansa ritmis, tribal, dan atmosferik—dengan elemen tradisional tarawangsa yang dibawakan oleh Wnys. Tarawangsa Team. Tarawangsa, sebagai instrumen musik tradisional Sunda yang sarat nilai spiritual dan kearifan lokal, dihadirkan bukan sekadar sebagai ornamen, tetapi sebagai simbol perlawanan kultural.

 

Kolaborasi ini menjadi ruang pertemuan antara musik kontemporer dan tradisi, sekaligus refleksi bahwa kearifan lokal memiliki peran penting dalam menjaga relasi manusia dengan alam. Bunyi tarawangsa yang repetitif dan meditatif berpadu dengan aransemen modern, menciptakan suasana yang intens, muram, dan penuh tekanan—merepresentasikan kondisi lingkungan yang semakin terancam.

 

Bagi [nama band/proyek], keterlibatan Wnys. Tarawangsa Team dalam “Perusak Hutan” juga menjadi upaya untuk mengangkat kembali nilai-nilai tradisi sebagai medium kritik sosial. Tradisi tidak diposisikan sebagai sesuatu yang statis, melainkan sebagai bahasa yang relevan untuk merespons persoalan zaman, termasuk krisis ekologis yang tengah dihadapi.

 

“Perusak Hutan” bukan hanya sebuah lagu, tetapi juga sebuah pernyataan sikap. Karya ini mengajak pendengarnya untuk lebih peka terhadap isu lingkungan, mempertanyakan narasi pembangunan yang merusak, serta menyadari bahwa alam bukan sekadar objek eksploitasi, melainkan ruang hidup yang harus dijaga bersama.

 

Melalui kolaborasi lintas generasi dan lintas medium ini, [nama band/proyek] dan Wnys. Tarawangsa Team berharap musik dapat menjadi sarana refleksi, perlawanan, dan pengingat bahwa suara alam yang rusak hari ini adalah tanggung jawab manusia untuk diperbaiki di masa depan.

 

Single “Perusak Hutan” kini telah tersedia dan diharapkan dapat menjadi pemantik diskusi, kesadaran, serta aksi nyata dalam menjaga hutan dan lingkungan Nusantara.

 

Buat kalian yang mau dengerin lagu dari Greater Sundaland dan Tarawangsa langsung aja klik tombol dibawah ini.