Ürban Myth Rilis Mini Album Debut Quiet and Restrained, Kritik Sosial di Era Monetisasi Atensi
Jakarta — Band punk-rock asal Jakarta Timur, Ürban Myth, resmi merilis mini album debut bertajuk Quiet and Restrained (2025) melalui label independen Wasted Rockers Recordings. Mini album ini menjadi medium kritik tajam terhadap kondisi sosial, politik, hingga fenomena monetisasi internet yang semakin masif di Indonesia.
Lewat Quiet and Restrained, Ürban Myth menyoroti bagaimana teknologi digital dan internet telah mengubah perhatian manusia menjadi komoditas. Isu ini dibalut dalam energi punk-rock yang agresif, jujur, dan penuh urgensi—ciri khas musik perlawanan yang menjadi identitas band ini sejak awal.
Kritik Sosial dan Politik dalam Quiet and Restrained
Lintang, vokalis sekaligus gitaris Ürban Myth, menjelaskan bahwa mini album ini merupakan refleksi keresahan personal dan kolektif terhadap realitas sosial saat ini.
“Quiet and Restrained adalah kumpulan opini terhadap keadaan sosial dan politik, terutama ketika teknologi internet semakin mutakhir, di mana atensi menjadi semacam sumber daya atau mata uang,” ungkap Lintang.
Tema besar tersebut terasa relevan di tengah budaya digital yang menuntut kehadiran konstan, performatif, dan sering kali mengaburkan substansi. Melalui lirik-lirik yang lugas dan tanpa basa-basi, Ürban Myth menghadirkan kritik yang tidak hanya personal, tetapi juga politis.
Proses Produksi dan Pendekatan Musik
Mini album Quiet and Restrained direkam, di-mixing, dan di-mastering oleh Pemil—gitaris dari band Total Anarchy—selama periode 2023 hingga 2024. Proses produksi ini menghasilkan sound yang solid, mentah, namun tetap terkontrol, mencerminkan semangat punk-rock klasik yang berpadu dengan pendekatan modern.
Secara musikal, Ürban Myth banyak dipengaruhi oleh skena melodic-hardcore dan skate-punk era 90-an, dengan referensi kuat pada band-band seperti No Fun At All, Satanic Surfers, Good Riddance, RKL, Propagandhi, hingga Kid Dynamite. Pengaruh tersebut terasa jelas dalam tempo cepat, riff agresif, serta chorus yang eksplosif.
Perjalanan Panjang Menuju Ürban Myth
Ürban Myth bukanlah nama yang lahir secara instan. Band ini pertama kali dibentuk pada tahun 2015 di Jatinangor dengan nama Rigid. Dalam perjalanannya, mereka sempat berganti nama menjadi Bad Faith, fase di mana band lebih fokus pada proses penulisan lagu dan rekaman tanpa aktivitas panggung.
Pada tahun 2022, band ini akhirnya bertransformasi menjadi Ürban Myth dan menetap di Jakarta Timur, menandai babak baru baik dari segi identitas maupun arah musikal.
Formasi Ürban Myth Saat Ini
Saat ini, Ürban Myth digawangi oleh empat personel dengan peran yang solid dan saling melengkapi:
Lintang – vokal & gitar
Vebrizal – gitar & vokal latar
Dani – bass & vokal latar
Rian – drum
Dengan formasi ini, Ürban Myth siap memperkuat eksistensinya di skena musik independen Indonesia, khususnya dalam ranah punk-rock dan hardcore.
Menandai Langkah Awal yang Penting
Rilisan Quiet and Restrained menjadi penanda penting bagi perjalanan Ürban Myth. Mini album ini bukan hanya debut resmi mereka, tetapi juga pernyataan sikap terhadap realitas sosial yang mereka hadapi dan rasakan.
Di tengah maraknya musik instan dan algoritma digital, Ürban Myth hadir dengan suara lantang—menawarkan kegelisahan, perlawanan, dan kejujuran yang menjadi ruh utama punk-rock.
Buat kalian yang mau dengerin lagu dari Ürban Myth, langsung aja klik tombol dibawah ini.
