Musik Dan Pergerakan Sosial Politik

Musik dan pergerakan sosial politik
Musik dan pergerakan sosial politik
Musik dan pergerakan sosial politik

Musik dan pergerakan politik dan sosial,

Musik dan pergerakan kritik politik memiliki hubungan yang sangat erat, di mana musik sering digunakan sebagai alat untuk menyuarakan ketidakpuasan sosial, menentang ketidakadilan, atau memperjuangkan perubahan. Sepanjang sejarah, banyak genre musik yang menjadi bagian dari gerakan politik atau perlawanan, baik itu di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.

Seperti kejadian yang baru saja terjadi dan cukup menggemparkan di Indonesia yang dialami oleh band sukatani yang menyuarakan salah satu keresahan yang dialami oleh masyarakat di Indonesia. Tidak berhenti sampai disitu saja, ternyata banyak sekali masyarakat yang bergerak hingga turun ke jalan untuk mendukung gerakan band Sukatani dalam menyuarakan aspirasi.

Beberapa peristiwa penting yang berkaitan dengan musik dan pergerakan sosial terjadi antara lain :

Masa Perang Vietnam
Pada tahun 1960-an dan 1970-an, musik menjadi alat penting dalam gerakan protes terhadap Perang Vietnam di Amerika Serikat. Lagu-lagu seperti “Give Peace a Chance” oleh John Lennon dan “Fortunate Son” oleh Creedence Clearwater Revival menyoroti ketidakadilan perang dan dampaknya terhadap masyarakat.

Perjuangan Hak Sipil
Di Amerika Serikat, musik juga memainkan peran penting dalam gerakan hak sipil. Artis seperti Nina Simone dengan lagu “Mississippi Goddam” dan Sam Cooke dengan “A Change Is Gonna Come” memberikan suara kepada perjuangan orang kulit hitam untuk kesetaraan.

Era Rezim Otoriter
Di negara-negara yang mengalami rezim otoriter, seperti di banyak negara Amerika Latin selama pemerintahan militer, musik sering digunakan sebagai bentuk perlawanan terhadap penindasan. Namun sayangnya banyak sekali band band atau lagu yang menjadi simbol perlawanan banyak ditekan dan dilakukan pelarangan oleh rezim tersebut.

Rap dan Hip-hop untuk Kritik Sosial
Dua genre ini di awal kemunculannya tahun 1970an di Bronx, sering digunakan untuk menyuarakan kritik sosial, terutama terkait dengan kemiskinan, kekerasan, dan ketidakadilan rasial. Walaupun seringkali kita melihat dua genre ini selalu terlihat bling bling dan berbalut kemewahan namun tidak dengan Public Enemy, Tupac Shakur, dan Kendrick Lamar yang aktif menjadi corong suara bagi komunitas yang merasa terpinggirkan atau tidak didengarkan.

Well, begitulah dua hubungan yang cukup unik antara musik dan politik sosial di dunia ini. Karena selain untuk menyuarakan keresahan dan pendapat yang terbungkam atau tidak didengarkan, genre apapun namun memainkan tema kritik politik dan sosial selalu mendapatkan tempat tersendiri oleh masyarakat di belahan dunia manapun.

Gimana menurut kalian?