Anomali Idealisme Punk Sebagai Musik dan Gaya Hidup Anti Kemapanan di Album Dookie

punk indonesia
punk indonesia
punk indonesia

Green Day dengan album Dookie nya memang tidak bisa dipungkiri menjadi suatu fenomenal pada masanya karena single single di album Dookie tersebut banyak yang menjadi hits pada masanya. Sebut saja “When i Come Around”, “Basket Case”, “She” dan “Welcome To Paradise” yang memang menjadi salah satu lagu wajib bagi para penikmat musik di sekitaran tahun 1994/1995.

Namun taukah kalian bahwa selain album dookie ini menjadi salah satu kiblat musik anak anak muda tahun 90an, album Dookie dari Green Day ini juga menjadi pemicu pergeseran musik punk di kala itu. Dengan bermodalkan penjualan album Dookie sebanyak 20 juta kopi, sudah pasti banyak label kala itu tergiur untuk segera menghubungi band band yang mempunyai kemiripan dengan genre dan warna musik seperti Green Day. Sebut saja The Offspring dan the legendary Bad Religion yang pada mulanya bergerak secara indie pun akhirnya mengikuti arus major label yang di mulai oleh Green Day tersebut.

Hal ini menimbulkan banyak keresahan dan tanda tanya besar bagi sebagian kalangan pecinta genre punk kala itu, karena mereka mulai terpecah dikarenakan Punk kala itu seperti sangat “Akrab” dengan major label yang dimana major label adalah salah satu hal yang cukup tabu dibicarakan di kalangan anak anak punk kala itu. Dengan perpecahan ini sudah pasti menimbulkan kubu kubu dan disinilah awal mula terbentuknya istilah “Punk Major Label” atau “Punk Wangi”.

Pada era tersebut, major label sepertinya memang menjadi satu satunya “Jalan” bagi para musisi untuk menuju ke level berikutnya dari perjalanan band mereka. Jadi apabila band band sudah dihubungi oleh major label kala itu memang sulit untuk menolak tawaran dari major label karena selain uang dan publikasi, tempat rekaman yang memadai memang menjadi hal yang sangat menjanjikan untuk para anak band kala itu.